08 Juni 2016

Subsidi Solar Dipangkas, Menteri ESDM: Kita Geser Subsidi Konsumtif ke Produktif

Foto Detik.com

Jakarta -Hasil rapat dengan Komisi VII DPR RI, pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan untuk mengurangi subsidi solar, dari saat ini sebesar Rp 1.000/liter, menjadi hanya Rp 350/liter sesuai dengan penghematan di APBN-P 2016.

Menteri ESDM, Sudirman Said, mengungkapkan pemerintah ingin menggeser agar subsidi bisa diarahkan semuanya ke sektor produktif, ketimbang habis dibakar sebagai subsidi BBM.

Dia membantah jika pengalihan subsidi untuk menambal pelebaran defisit anggaran di APBN-P 2016.

"Geser subsidi konsumtif ke produktif. Kan pengguna solar orang yang punya kendaraan bermotor, tapi yang punya waduk siapa? Jalan? Sekolah? Pengguna kereta api siapa penikmatnya? Itu masyarakat banyak. Bukan karena defisit, nggak banyak dapatnya," katanya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/6/2016).

"Seluruh usaha subsidi agar tercipta struktur masyarakat yang tangguh. Bahkan negara maju yang terbiasa dengan disuapi, tapi begitu riil cost yang ditanggung berat. Kaya Venezuela beban subsidinya besar, tiba-tiba minyak jatuh, bersamaan ada tekanan, kalau kita ingin bertahap secara baik," tambah Sudirman.

Sudirman mengatakan, sektor produktif dan subsidi bidang sosial jauh lebih membutuhkan asupan subsidi. Sementara subsidi BBM lebih banyak dinikmati kalangan menengah atas.

"Masyarakat paling bawah dikasih bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Itu yang disebut subsidi tepat sasaran, bukan yang ditempelkan ke BBM, sementara penikmatnya menengah atas. Ayuk kita sahur," tutur Sudirman.

Kendati demikian, usulan tersebut masih akan dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja dengan Komisi VII. Sehingga finalisasi waktunya belum bisa dipastikan.

"Ini kan baru penjelasan, masih bisa berubah. Dalam hal ini Kementerian ESDM menyampaikan demikian," pungkas Sudirman.

Sumber : Detik.com

Berita Terkait


Ayo bagikan

Tentang:

Suaraceh.com media nya anak muda dalam mencari berita, dikembangkan dan dibangun para intelek muda dalam dunia globaliasi

0 komentar: