Jakarta - Seperti tahun-tahun sebelumnya, eksekusi mati terhadap
empat terpidana mati dilaksanakan oleh regu tembak dari satuan elit
Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Republik Indonesia.
Meski mereka adalah orang-orang terlatih menghadapi perang,
namun menjadi algojo untuk menghabisi terpidana mati ternyata tidak
mudah.
Seorang anggota Brimob yang menjadi algojo hukuman mati
mengisahkan pengalamannya. Saat diwawancarai The Guardian, dia mengaku
lebih mudah menarik pelatuk. Yang paling sulit adalah saat menyentuh
tubuhnya secara langsung.
Dia harus mengikat tubuh calon korbannya di sebuah tiang
dengan tali. Itu adalah momen terakhir yang paling dekat dengan
terpidana mati.
Tags:
Nasional
0 komentar: