30 Juli 2016

Pengakuan 'Algojo' Hukuman Mati

 
Ilustrasi | Bintang.com

Jakarta - Seperti tahun-tahun sebelumnya, eksekusi mati terhadap empat terpidana mati dilaksanakan oleh regu tembak dari satuan elit Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Republik Indonesia.

Meski mereka adalah orang-orang terlatih menghadapi perang, namun menjadi algojo untuk menghabisi terpidana mati ternyata tidak mudah.

Seorang anggota Brimob yang menjadi algojo hukuman mati mengisahkan pengalamannya. Saat diwawancarai The Guardian, dia mengaku lebih mudah menarik pelatuk. Yang paling sulit adalah saat menyentuh tubuhnya secara langsung.

Dia harus mengikat tubuh calon korbannya di sebuah tiang dengan tali. Itu adalah momen terakhir yang paling dekat dengan terpidana mati.

Berita Terkait


Ayo bagikan

Tentang:

Suaraceh.com media nya anak muda dalam mencari berita, dikembangkan dan dibangun para intelek muda dalam dunia globaliasi

0 komentar: