02 September 2016

H. KAMARUDDIN S.E “INI IJTIHAD POLITIK”



Haji Kamaruddin @FNB

PAK HAJI. Itulah orang-orang memanggil  H. Kamaruddin SE, tokoh muda  penuh potensi.  H. Kamruddin dimata  banyak kalangan dilihat sebagai pribadi komplek:  Agamis, nasionalis dan humanis. 

Meski multitalenta, tak membuat suami dari  Rusmaidar  ini tampil eklusif. Sederhana dan bersahaja, adalah ciri khas  penampilan kesehariannya. Pun demikian, dalam hal-hal tertentu menyangkut  tugas dan fungsinya  sebagai anggota parlemen, ayah dari Fajar Ziyadi, Dinda Maisyarah al Vira, dan Eka Seroja ini, terka- dang tampil garang.

Hal paling tidak ia sukai adalah melihat  sesuatu  persoalan secara parsial lalu di jadikan komoditas politik untuk charakter assassination (pembunuhan kakakter) seseorang.  “Itu terkadang membuat saya emosi”,  jelas H. Kamaruddin dalam bincang-bincang dengan Firdaus NB dari  me- dia ini diruang kerjanya pekan lalu.

Menurut Wakil Ketua DPR-K  Aceh Barat itu, dalam hidup butuh kejujuran dan keikhlasan. Kejujuran dalam bertindak dan keikhlasan dalam berbuat.   Bila ke jujuran dan keihklasan telah menyatu, apapun yang kita kerjakan selain bernilai ibadah juga akan menghasilkan yang bermanfaat baik bagi rakyat juga pada kita sendiri. Bila berbuat dengan ikhlas, se mua akan berbalas dari sudut yang tidak disangka-sangka.

Karena itu H. Kamaruddin mengajak  semua elemen masyarakat untuk mena- namkan nilai-nilai kejujuran dan keikhlasan dalam berbuat. Dan jauh lebih penting me nurut H. Kamaruddin, adalah keikhlasan memperkecil pembedaan dan memperbesar kesamaan.

“Dengan demikian, insya Allah Aceh Barat kedepan akan lebih baik”, katanya.

Dalam hal ini, H. Kamaruddin secara ju jur mengakui kalau dirinya bukan is the best. Karena itu, saran, masukan dan kritikan sa- ngat  ia harapkan. 

“Dengan segala kelemahan dan keter batasan sebagai manusia, insya  Allah saya akan bekerja all out dan full time untuk ke maslahatan umat” janji Ketua DPD II Golkar Aceh Barat. 

Tapi karena Al-insanu mahal al-khata waan nisayan (Manusia   tempat salah dan dosa)  H. Kamaruddin sangat terbuka dengan kritikan bersifat membangun. Bila ia mulai melenceng dari aturan agama dan aturan negara mohon diingatkan. Saling ingat mengingat sangat dianjurkan dalam agama.

Qulli haqqal walau kanna murran (Kata kan yang benar itu benar dan yang salah tetap salah) harus dijalankan”,  harapnya.
                       ***
Kini, sang multitalenta, secara resmi menyatakan akan maju dalam Pilkada  2017 sebagai wakil bupati  mendapingi DR (HC) H.T Alaidinsyah (bupati Aceh Barat sekarang). Majunya Kamaruddin sebagai wakil bupati membuat peta ke- kuatan politik di Bumi Teuku berubah. Ka rena  Duet Haji To dan haji Din, oleh para pengamat dan analis politik lokal dinilai sebagai duet paling ideal dan diprediksi akan memenangkan Pilbup 2017.

Namun keputusan H. Kamaruddin SE menerima  pinangan H.T Alaidinsyah untuk mendapinginya berkompetisi dalam pesta demokrasi lima tahunan, memang sedikit mengecewa para pendukung dan simpatisannya. Mereka berharap, H. Kamaruddin maju sebagai calon bupati bukan selaku wakil bupati.

Dalam konteks ini, bukan berarti pen dukung dan simpatisan  H. Kamaruddin tidak setuju berduet dengan H.T  Alaidinsyah. Bukan. Menurut mereka,  Haji To-Haji  Din adalah duet yang  bisa membawa Aceh Barat  kearah lebih baik. Cuma dulu mereka berharap H. Kamaruddin maju se bagai kandidat nomor Satu bukan nomor Dua alias wakil bupati.
Hal itu disadari betul oleh H. Kamarud din. Tapi keputusannya mengambil posisi Dua merupakan “ijtihad politik” dan keputusan  terbaik untuk kemaslahatan umat dan kepentingan daerah. H. Kamaruddin tidak ingin ambisi pribadinya  akan menghambat laju pertumbuhan pembangunan dan ekonomi yang telah dirintis  seniornya H.T Alaidinsyah. “Itu salah satu pertimba ngan saya”, kata H. Kamaruddin.

H. Kamaruddin sadar kalau partai, pen dukung dan simpatisan mengharapkan dia maju sebagai bupati. Itu di hargai. Tapi  H. Kamaruddin juga sadar dan tau diri kalau dia belum siap. Dia tak ingin jadi seca- ra instan tampa persiapan matang.
“Saya tidak ingin seperti layang-layang di angin kencang, cepat  melenjit  tapi juga cepat menukik”, jelasnya.

Ketika ditanya apa programnya bila ter pilih nanti. Dengan diplomatis H. Kamaruddinimenjawab: Program bupati seba gai mana tertuang dalam visi-misi, itulah programnya. Program bupati adalah program yang akan dia jalankan.

”Saya dan bupati memiliki program sama. Tidak mungkin dalam satu paket punya visi-misi berbeda”, sambung H. Kamaruddin menjawab pertanyaan media ini 

Namun secara spesifik  H. Kamarudin menginginkan  Aceh  Barat  kedepan men- jadi inspiratif  bagi daerah lain dalam hal pe rapan Syariat  Islam, Pendidikan  juga Bu- daya sebagai perwujudan dari UU No 11 tentang Pemerintahan Aceh dan UU No. 44 Tentang Keistimewaan Aceh.

“Saya berkeinginan Aceh Barat menjadi role model penerapan Syariat  Islam, Pendidikan dan Budaya bagi daerah lain. Itulah keinginan” jelas Kamaruddin.

Menurutnya, bila Syariat Islam telah tegak, insya Allah negeri yang baldhatun tayyibatun warrabun ghafur bisa terwujud. Kenapa? Karena Islam itu menganut nilai nilai universal sebagai rahmatan lil alamin dan bukan rahmatan lil keluarga atau rahma tan lil kelompok. 

Begitupun dengan Pendidikan. Pendi dikan adalah ‘rahim’ yang akan melahirkan manusia-manusia handal dan berkua litas. Hanya insan-insan memiliki skill, dan berkarkter yang bisa memberi kontribusi positif bagi kemaslahatan umat. 

Sementara Budaya adalah hal yang tak kalah penting. Budaya , jangan dimaknai hanya sebatas adat-istiadad  atau nilai-nilai kedaerahan. Tapi harus diartikan dalam kon teks lebih luas.  Salah satunya adalah buda ya malu.

 Bila budaya malu benar-benar  telah tertanam pada setiap individu terutama para pemangku jabatan, semua penyim pangan, penyelewengan dan manipulasi sistemik tidak akan lagi terjadi.(FNB)

Berita Terkait


Ayo bagikan

Tentang:

Suaraceh.com media nya anak muda dalam mencari berita, dikembangkan dan dibangun para intelek muda dalam dunia globaliasi

0 komentar: