12 April 2017

Ini Bedanya Debat Kandidat Pilgub DKI Putaran Dua


JAKARTA, Format debat calon gubernur dan calon wakil gubernur putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 akan dibuat berbeda dari putaran pertama. Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno, mengungkapkan selain akan diisi dengan mengonfirmasi visi, misi dan program pasangan calon, debat putaran kedua juga akan ada dialog antara warga dengan kandidat.
“Kita ingin mendapatkan respon masyarakat seperti apa. Oleh karena itu kemudian temanya adalah ‘Dari Masyarakat untuk Jakarta’,” kata Sumarno, di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Paseban, Senen, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).
Sebagai tindak lanjut dari tema itu, kata Sumarno, KPU DKI akan mengundang kelompok masyarakat yang sudah diseleksi, disaring dari sisi netralitasnya untuk dihadirkan di dalam debat. “Kemudian (warga) menyampaikan langsung kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur,” paparnya.
Debat itu sendiri, urainya, akan dibagi tiga sesi. Pertama, komunitas masyarakat yang bertanya. Kedua, pertanyaan dari panelis tentang program-program yang sudah disampaikan, semacam studi kasus.
“Selanjutnya tektok antarpasangan calon. Yang pertama adalah calon wakil gubernur, mereka saling bertanya dan saling berdebat antarcalon wakil gubernur, dan kemudian nanti berikutnya calon gubernur,” ujarnya.
Tak ketinggalan, closing statement (pernyataan penutup) yang disampaikan calon gubernur tentang ajakan mewujudkan Pilkada yang damai,” imbuhnya.
Debat yang akan berlangsung pada Rabu (12/4/2017) malam akan kembali digelar di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Pancoran, Jakarta Selatan. Peserta debat yakni paslon petahana atau nomor urut 2 yang diusung PDIP, Nasdem, Hanura dan Golkar, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dengan paslon nomor urut 3 yang diusung Partai Gerindra dan PKS, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.[] Poskotanews.com

Editor : Bintang

Berita Terkait


Ayo bagikan

Tentang:

Suaraceh.com media nya anak muda dalam mencari berita, dikembangkan dan dibangun para intelek muda dalam dunia globaliasi

0 komentar: